‘Age’ is always growing, and left behind a lot of memories. Thus here we are, am try to record every single golden moment in my short life journey with you all.

nuffnang

Rabu, 30 April 2014

Wanita tidak menutup aurat tidak semestinya ke neraka

nurazariah azali
ronawarna.blogspot.com

Wanita tidak menutup aurat tidak semestinya ke neraka?

Sanggup ke neraka demi mempertahankan tindakannya itu.

Menceduk bulat-bulat ajaran daripada ustaz.

___________________________________________________________

Benar, jika Allah berkehendakan seseorang kaki zalim sekalipun memasuki syurga tiada siapa yang boleh menghalangnya. Demikian jugalah jika Allah SWT mahu melemparkan pengamal amalan soleh ke dalam neraka, tiada suatu pun dapat menghalang kehendak dan iradah Allah SWT itu.

Allah berhak lakukan apa sahaja yang Allah mahu, tetapi apakah Allah akan lakukan sedemikian rupa?

Perhatikan Surah al-Baqarah: 286, yang sebahagiannya bermaksud, “. . . ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya.”

Lihat pula Surah Ali Imran: 9, “Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkaulah yang akan himpunkan sekalian manusia untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada syak padanya. Sesungguhnya ALLAH tidak memungkiri janji-Nya."

Apakah ALLAH akan lakukan apa yang bertentangan dengan apa yang ALLAH sendiri janjikan?


Firman Allah dalam Surah Ibrahim: 407, "Oleh itu, janganlah engkau menyangka Allah memungkiri janjiNya kepada Rasul-Rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Sedia Membalas (orang-orang yang menderhaka kepada-Nya)."

Jadi, awas dan peliharalah hati agar tidak bertentangan dengan sunahtullah dan keredhaan Allah SWT. Jangan sampai Allah SWT mengubah hati menjadi keras dan tergolong dalam kalangan orang-orang Munafik sebagaimana firmannya, "Akibatnya Allah menimbulkan perasaan munafik dalam hati mereka (berkekalan) hingga ke masa mereka menemui Allah, kerana mereka telah memungkiri apa yang mereka janjikan kepada Allah dan juga kerana mereka sentiasa berdusta." (at-Taubah: 77)

Fikir-fikirkanlah, berapa ramaikah yang memperoleh keuntungan dan menerima "magis" sepanjang kehidupan mereka? Jika sebilangan kecil sahaja, mengapakah kita perlu mengambil risiko, kemudian berharap dengan bersangatan mahukan magis/perlindungan istimewa tersebut walhal terang-terangan menentang aturan Alllah?

Allah SWT berfirman, "Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka seperti debu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil sebarang manfaat dari apa yang mereka kerjakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (Surah Ibrahim: 18)

Kesimpulan


Maka hendaklah kita memeriksa iman dan amalan harian kita, “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikut sangkaan-sangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah SWT).”(al-An’am: 116)

Allah SWT memberitahu kita bahawa, “Andaikata kebenaran itu menurut hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi dan semua yang terdapat di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (al-Quran) mereka tetapi mereka berpaling daripada kebanggaan tersebut.” (al-Mu’minun: 71)

Selamatkanlah diri kita daripada tergolong orang-orang yang berdusta, "menegakkan benang yang basah" dan mereka yang memilih selain daripada aturan Allah. “Dan adalah tidak patut bagi lelaki Mukmin dan tidak pula patut bagi perempuan Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya menetapkan sesuatu ketetapan akan ada pada mereka suatu pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Sesungguhnya sesiapa yang menderhakai Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.”(al-Ahzab: 36)

Allah SWT mengingatkan, "Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." (Al-Israa': 18-19)

Jadinya, nilai seseorang manusia di sisi Allah SWT ialah ketakwaan dan mereka yang berusaha melakukan amalan soleh. ". . . Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha Mengenal.” (Al-Hujarat: 13)

Wallahualam

Tukang research

blog comments powered by Disqus

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails